KEPEMIMPINAN
PENDAHULUAN
Pemimpin sebagai seseorang yang menduduki suatu posisi di kelompok, mempengaruhi orang – orang dalam kelompok itu sesuai dengan ekspetasi peran dari posisi tersebut dan mengkoordinasi sreta mengarahkan kelompok untuk mempertahankan diri serta mencapai tujuannya. Kepemimpinan berarti, proses mempengaruhi antara seorang pemimpin dan pengikutnya untuk mencapai tujuan kelompok, organisasi, dan masyarakat.
Beberapa bentuk kepemimpinan terdapat di semua kelompok, dan atribut sentralnya ialah pengaruh sosial. Pemimpin mempunyai dampak paling besar terhadap perilaku dan keyakinan kelompok.
1. Bagaimanakah hakekat menjadi seorang pemimpin ?
Beberapa pembawaan kepribadian memungkinkan seorang secara alami mencapai peran kepemimpinan. Suatu krisis atau kejadian yang oenting menyebabkan seseorang muncul untuk menghadapinya, yang penting menyebabkan seseorang muncul untuk mengahadapinya, yang menampilkan kualitas – kualitas kepemimpinanyang luar biasa pada seorang. Dan juga seseorang dapat mempelajari ketrampilan – ketrampilan kepemimpinan.
2. Adakah teori – teori untuk menjadi pemimpin yang baik ?
Ada banyak teori tentang kepemimpinan di antaranya :
o The Trait Theory / Teori Pembawaan. Teori ini berkembang dengan memusatkan pada karakteristik pribadi seorang pemimpin.
o Behaviorist Theories / Teori –Teori Perilaku. Denganpendekatan Managerial Grid mereka mencoba menjelaskanbahwa ada satu gaya kepemimpinan yang terbaik, dengan berbagai kombinasi dua factor mengenai dua hal, yaitu produksi dan orang. Dari penelitian in ditentukan 5 macam gaya kepemimpinan, yang menunjukkan bahwa gaya manajemen tim sebagai yang terbaik.
o Situasioanal Theory / Teori Situasional. Teori ini mengatakan bahwa pembawaan yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah berbeda-beda tergantung dari situasi yang sedang dihadapinya.
o Contigency Theory / Teori Kontijensi. Teori ini menghubungkan seorang pemimpin dengan aspek – aspek situasi tempat kelompok itu bekerja.
o Path – Goal Theory / Teori Jalan – Tujuan. Efektivitas seorang pemimpin didasarkan atas kemampuannya di dalam menimbulkan kepuasan dan motivasi para anggota kelompok.
3. 3. Apa dan bagaimana menjadi pemimpin yang melayani ?
Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang menempatkan hidup sebagai pelayanan dan bukan hanya karir semata. Tetapi lebih banyak memberikan pelayanan kepada bawahan – bawahannya. Pelayanan yang diberikan secara ikhlas memberi kebahagiaan kepada yang dilayani dan yang melayani. Yang kita dapati sekarang adalah banyak pemimpin yang minta dilayani dan tidak melayani.
4. 4. Apa dan bagaimana menjadi pemimpin yang sejati ?
Menjadi seorang pemimpin yang sejati dapat dilakukan dengan cara :
a. Menciptakan lingkungan yang mendukung / suportif dimana orang dapat tumbuh, berkembang dan orang dapat hidup dengan aman dengan sesama.
b. Meningkatkan keselarasan dengan alam sehinggan dengan demikian menyediakan kesinambungan dengan generasi-generasi yang akan datang.
c. Menciptakan komunitas-komunitas yang saling peduli dan berbagi tanggung jawab , dimana setiap orang mempunyai arti dan kesejahteraan serta martabat msding-masing orang dihargai dan didukung.
5. Bagaimana hubungan kearifan local dengan kepemimpinan lokal ?
Orang-orang atau pemimpin yang mempunyai semangat untuk belajar - belajar melalui mendengarkan, melihat kecenderungan-kecenderungan yang timbul, menangkap dan mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan, mengevaluasi sukses dan kesalahan masa lalu, dan menyerap pelajaran yang diajarkan oleh hati nurani dan prinsip-prinsip, akan terus berpengaruh. Pemimpin yang seperti itu tidak akan menentang perubahan, tetapi dia akan memeluk dan mendekap perubahan.
PENUTUP
Pengembangan kepemimpinan merupakan bagian yang tidk terpisahkan dari kehidupan organisasi bilamana organisasi itu ingin terus hidup dengan sesuai visi, misi, dan nilai yang dipegangnya serta tetap relevan meskipun terjadi perubahan di masyarakat dimana organisasi itu beroperasi.
Tiap – tiap organisasi perlu mendasariupaya pengembangan kepemimpinannya dengan visi, misi, nilai – nilai organisasi yang dikuatkan oleh niat untuk memeliki pemimpin yang selalu berusaha menyempurnakan kepemimpinannya tidak hanya dalam arti strategis dan teknis tetapi lebih dari itu juga dalam hal etika dan moral. Rakyat yang dipimpin mendambakan pemimpin seperti itu.